Wednesday, April 20, 2011

Wisata budaya alam Baduy

Indonesia itu kaya. Kaya alam, kaya budaya, kaya bahasa dan masih banyak kekayaan negeri ini. Indonesia kaya-raya. Tapi hanya sedikit orang yang menyadarinya. Kenali rumah kita sendiri lebih dekat.



Wisata budaya ke Baduy. Para Baduy (atau Badui ), yang menyebut diri mereka Kanekes, adalah hidup masyarakat tradisional di bagian barat Indonesia Provinsi Banten, dekat RangkasbitungPopulasi mereka dari 11.700 berpusat di pegunungan kendeng di ketinggian 300-500 meter (975'-1, 625 ') di atas permukaan laut. Tanah air mereka di Banten, Jawa yang berjarak sekitar 120 km (75 mil) dari Jakarta. Baduy luar dan baduy dalam dibedakan dari baju dan ikat kepala yang digunakan. Baduy dalam peraturannya masih ketat, disana dilarang untuk mengambil foto. Kampung yang ada di baduy dalam hanya ada tiga kampung, yaitu Cibeo, Cikeusik, dan Cikertawana. Sedangkan di baduy luar ada sekitar 60 kampung


Keseharian masyarakat baduy yaitu berladang atau menenun. Mereka biasa menjual hasil tenunannya ke wisatawan yang datang berkunjung langsung atau ke penjual oleh-oleh yang ada di ciboleger. Sebagian masyarakat baduy sedikit kurang ramah, tetapi mereka sebenarnya baik-baik. Masyarakat baduy juga tidak menggunakan sendal. hanya ada satu atau dua orang yang memakai sendal. Biasanya hasil pemberian dari pendatang yang datang dan menginap dirumah warga baduy tersebut.

Saya merasakan suasana yang sangat berbeda saat malam hari. Disini tidak ada listrik, jadi kalau sudah malam tidak ada lagi aktifitas. biasanya hanya ditemani dengan lampu cempor. Masyarakat baduy juga tidak memeluk agama Islam. Mereka penganut animisme atau mereka sering menyebut agama mereka adalah sunda wiwitan.

Rute untuk menempuh baduy luar hingga baduy dalam melewati sekitar tujuh bukit. Pemandangan yang hijau dan udara yang luar biasa sejuk akan dinikmati sepanjang perjalanan. Tidak adanya polusi.


Dan saat perjalanan saya menuju baduy dalam, saya melewati sawahnya orang baduy. Sawah tidak berair itu ditumbuhi tanaman padi Baduy, yang disebut dengan huma. Banyak hal unik disini. Saat memasuki baduy dalam, tidak ada lagi foto-foto. Disini tidak kalah menarik, rumah orang baduy dalam dibuat tanpa menggunakan paku. Saya juga merasakan minum dengan gelas bambu. Sangat hangat jamuan masyarakat baduy dalam ini.