Saya tahu bahwa tidak adanya pengulangan hidup bagi makhluk-Nya yang telah tiada. Jangankan pengulangan hidup, bahkan perizinan bertemu sapa pun tak ada. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa "dia" sangat dekat dengan kita kalau kitanya mau berdoa untuk "nya". Tapi kan tetap saja rasanya beda :(
Kehidupan yang sekarang saya jalani tak pernah terbayangkan akan seperti ini. "Beliau" pergi terlalu cepat. Belum siap, tapi dipaksa dan harus siap! masih ingin dimanja rasanya. masih ingin bercerita tentang teman, tentang sekolah, tentang kegiatanku. Tapi itu semua ku ceritakan hanya lewat khayalku bersamanya :(
Tak dapat menyampaikan keluh kesah secara langsung, seperti dulu. Menangis dipelukannya, mencium tangannya tanda hormatku, mencium keningnya tanda ku sayang beliau, mengusap air matanya dengan kedua tangan saat ia menangis menceritakan indahnya, perihnya, kerasnya, dan mengejutkannya hidup ini. Semua kini hanya tinggal lembaran-lembaran masa lalu yang akan selalu di simpan dan tunjukan pada generasi berikutnya agar mereka merasakan kebanggaan yang sama seperti kebanggaanku pada mu (ibu).