walk
Dengar. Lihat. Rasakan.
Sunday, June 23, 2013
Saturday, June 15, 2013
"penjahat"
Ya, begitulah adanya. Untuk memenuhi gengsi dan perut apapun dilakukan. "Belajar jadi penjahat" sebenarnya tanpa disadari telah tumbuh dari kecil. Mulanya memang sepele, tapi dampaknya luar biasa. Saya juga bukan orang yang bersih, karena dulu saya pernah melakukan kejahatan itu, mungkin sekarangpun masih, tapi saya berusaha untuk benar-benar tidak. Dari waktu sekolah dasar, saya telah dididik oleh Ibu saya untuk menjadi pribadi yang mapu untuk bersaing, bersaing secara sehat dalam prestasi sekolah. Ibu saya memang hanya tamatan SMA, tapi beliau mempunyai pikiran yang luas. Beliau ingin anak-anaknya menjadi orang yang sukses. Ibu selalu menginginkan anak-anaknya mendapat nilai yang baik di sekolah, tapi dengan usaha sendiri. Setelah saya lulus SD dan melanjutkan SMP, saya mulai melihat adanya 'kejahatan' luar biasa. Apa maksudnya ini! Ini ranah pendidikan! Akh!. Ya, memang tidak adil bagi orang-orang yang 'tidak mampu membayar' mereka akan kalah dengan 'orang-orang yang mampu membayar'.
Makin tinggi pendidikan saya, makin banyak pula kenyataan-kenyataan yang saya malah berpikiran betapa bodohnya orang-orang berpendidikan itu. Apakah mereka tidak takut berdosa? hmmm... dosa? ini tuh udah jalannya. JALANNYA? WHAT THE...!!! Hal yang tidak wajar menjadi wajar. :S
Pengalaman pribadi saya menemukan hal yang WAJAR itu
Sekolah yang mempermainkan anggaran, mengadakan acara yang tidak begitu penting, sehingga orang tua yang harus berusaha karena kalau tidak ikut kegiatan, tidak dapat nilai!
Sekolah yang mempermainkan anggaran, mengadakan acara yang tidak begitu penting, sehingga orang tua yang harus berusaha karena kalau tidak ikut kegiatan, tidak dapat nilai!
Polisi yang selalu menjadi cita-cita kebanyakan anak-anak. Mereka yang membuat peraturan, mereka yang mencari kesempatan.
Dunia pemerintahan, seperti desa, kecamatan, bahkan provinsi.
Hampir semua pengalaman saya berhubungan dengan orang-orang yang berpendidikan tidak rendah, tetapi isi otak dan hatinya mungkin di bawah rata-rata. Apa mau mereka yang terlibat kejahatan di samakan dengan orang gila yang sedang kelaparan, yang memakan apasaja untuk perut? Ya, semoga saja kita semua bisa berpikir lebih luas, karena kita bukan orang gila!
Friday, January 25, 2013
Jogja
Jogja, salah satu kota yang dari dulu sangat ingin saya kunjungi. Entah mengapa cerita dari kerabat ataupun informasi yang saya dapat dari televisi selalu menarik mengenai kota ini. Sewaktu saya dapat kesempatan untuk berkunjung ke Jogja bersama adik dan ayah dua tahun lalu, Mei 2011. Saya sangat merasakan kekentalan budaya Jawa di sini. Ini kali pertamanya saya berkunjung ke daerah berbudaya Jawa. Sebelumnya saya sudah pernah ke sini, tapi itu waktu umur saya 2thn, nggak akan inget juga sih.
Kesempatan pertama ke kota Gudeg ini sangat singkat, tapi lumayan untuk menghilangkan rasa penasaran saya pada Malioboro, Tugu Jogja, dan Alun-alun. Selanjutnya ke pantai Parangtritis. Kunjungan ke pantai yang paling unik yaitu berkunjung ke pantai tapi tidak berfoto di tepi pantai dan bermain air, melainkan hanya bermain FTV lalu makan dan pulang. Samasekali tak tersentuh air. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Semarang. Ini kejadian unik kedua. Kami berlibur ke Jogja, tapi menginap di Semarang, dan besoknya kami ke Candi Borobudur. Pelajaran kesekian untuk liburan ke Jogja, lebih baik sewa penginapan di Jogja karena banyak penginapan yang harganya merakyat.
Setelah setahun lebih berselang, saya mendapat kesempatan lagi untuk berkunjung ke kota Gudeg ini. Kali ini saya pergi bersama teman, dan pengalaman pertama naik kereta ekonomi dari Bandung ke Jogja. Banyak cerita sepanjang perjalanan menuju Jogja sampai tiba lagi di Jatinangor. Tujuan saya ke Jogja kali ini yaitu untuk pendakian Gunung Merbabu bersama dengan teman dari UGM.
Dan ini adalah perjalanan ke Jogja yang menurut saya pelengkap dari perjalanan sebelumnya. Jogja itu menurut saya unik, ngangenin, dan berseni. Walaupun waktunya lebih banyak di habiskan di Malioboro, tetapi ini adalah pelengkap dari perjalanan sebelumnya.
JOGJA...
Monday, November 26, 2012
"maaf"
Pertanggungjawabannya memang berat dan saya terlalu jauh melagkah. Sudah banyak orang-orang yang saya korbankan dalam hal ini. Dan yang paling saya kecewakan dalam diri saya yaitu menuruti keinginan. Ibu, maaf :(
Saturday, October 27, 2012
dicoba atau tidak akan pernah tahu
Setelah dua hari ini full time with my sista rasanya tak mau sudah moment seperti hari ini dan kemarin. Hal yang membuat senang itu saat kumpul bertiga dan sepanjang hari tak ada masalah yang membuat bertengkar. Oooh indahnya liburan panjang minggu ini.
Mulai dari hari kemarin, selesai sholat idul adha siangnya kami jalan keluar (:hangout) kebetulan ada sepupuku kerumah. Kami habiskan hari untuk bersenang-senang. Awalnya kami berniat untuk karaoke, tapi karena kami datang terlalu pagi dan belum buka, akhirnya kami jalan-jalan bingung. Setelah banyak pilihan, kami akhirnya memilih duduk-duduk di salah satu tempat makan disebelah bioskop. Dan setelah beberapa waktu menunggu akhirnya kami memutuskan untuk nonton di bioskop. Saya sepertinya sudah hampir satu tahun tak menginjakkan kaki ke bioskop kota ini.
Kami memutuskan menonton film "Looper" yang dipilih hanya menurut gambar saja, agak unik memang. hahahaha
Setelah membeli tiket, duduk-duduk sebentar lalu masuk ke studio. Didalam studio saya agak ganjal karena design bangkunya tidak begitu nyaman. Mulai dari sini adik-adik ku mulai berkicau (mendingan kita nonton di bioskop sebelah lah, mendingan karaoke lah dan blablablabla....) yasudahlahya udah masuk tinggal nonton juga. Dan penyesalan berikutnya saat filmnya sudah mulai dan berjalan. Kami semua bingung, ini sebenarnya film apa? Salahkah kami memilih film. itu yang terlintas dipikranku. Ditambah saya sangat ngantuk tapi penasaran dengan jalan ceritanya. Sampai akhirnya paham jalan ceritanya dan kami tidak begitu menyesal memilh film ini.
Setelah nonton kami lanjut makan. Adikku merekomendasikan untuk makan disalah satu restoran asia timur gitu. Awalnya saya tidak begitu berminat, tapi setelah masuk dan mencoba makanannya saya menikmati. Sampai akhirnya kami berbincang-bincang kecil mengenai harga direstoran tersebut. Mulailah kami menebak-nebak dan mencari informasi dengan menanyakan lewat pesan singkat diponsel saya. Setelah mendapat informasi dan sudah kenyang, kami meminta bill pada pelayan. Inilah klimaksnya, saat melihat cetakan angka yang fantastik untuk harga makan siang yang pernah saya makan rasanya ingin berlama-lama disana dan membawa pulang sebagian dari makanannya rasanya fair. Tapi yasudahlah benar-benar banyak pelajaran dari perjalanan hari ini. Kami keluar dari restoran itu sambil bergurau kecil yang sebenarnya dalam hati mengenaskan.
Kerugian yang terakhir menyamba kami hari ini saat perjalanan pulang. Kami membayar ongkos taxi yang lebih mahal 10.000 dari harga normal. Itu benar-benar kesalahan yang seharusnya tak dilakukan, tapi semua yang terjadi hari ini berakhir dengan kata "yasudahlah semoga berkah" subhanallah berkah idul adha :)
Hari ini lebih banyak berwisata kuliner. Alhamdulillah terimakasih Tuhan atas karunia makanan yang engkau berikan :)
Mulai dari hari kemarin, selesai sholat idul adha siangnya kami jalan keluar (:hangout) kebetulan ada sepupuku kerumah. Kami habiskan hari untuk bersenang-senang. Awalnya kami berniat untuk karaoke, tapi karena kami datang terlalu pagi dan belum buka, akhirnya kami jalan-jalan bingung. Setelah banyak pilihan, kami akhirnya memilih duduk-duduk di salah satu tempat makan disebelah bioskop. Dan setelah beberapa waktu menunggu akhirnya kami memutuskan untuk nonton di bioskop. Saya sepertinya sudah hampir satu tahun tak menginjakkan kaki ke bioskop kota ini.
Kami memutuskan menonton film "Looper" yang dipilih hanya menurut gambar saja, agak unik memang. hahahaha
Setelah membeli tiket, duduk-duduk sebentar lalu masuk ke studio. Didalam studio saya agak ganjal karena design bangkunya tidak begitu nyaman. Mulai dari sini adik-adik ku mulai berkicau (mendingan kita nonton di bioskop sebelah lah, mendingan karaoke lah dan blablablabla....) yasudahlahya udah masuk tinggal nonton juga. Dan penyesalan berikutnya saat filmnya sudah mulai dan berjalan. Kami semua bingung, ini sebenarnya film apa? Salahkah kami memilih film. itu yang terlintas dipikranku. Ditambah saya sangat ngantuk tapi penasaran dengan jalan ceritanya. Sampai akhirnya paham jalan ceritanya dan kami tidak begitu menyesal memilh film ini.
Setelah nonton kami lanjut makan. Adikku merekomendasikan untuk makan disalah satu restoran asia timur gitu. Awalnya saya tidak begitu berminat, tapi setelah masuk dan mencoba makanannya saya menikmati. Sampai akhirnya kami berbincang-bincang kecil mengenai harga direstoran tersebut. Mulailah kami menebak-nebak dan mencari informasi dengan menanyakan lewat pesan singkat diponsel saya. Setelah mendapat informasi dan sudah kenyang, kami meminta bill pada pelayan. Inilah klimaksnya, saat melihat cetakan angka yang fantastik untuk harga makan siang yang pernah saya makan rasanya ingin berlama-lama disana dan membawa pulang sebagian dari makanannya rasanya fair. Tapi yasudahlah benar-benar banyak pelajaran dari perjalanan hari ini. Kami keluar dari restoran itu sambil bergurau kecil yang sebenarnya dalam hati mengenaskan.
Kerugian yang terakhir menyamba kami hari ini saat perjalanan pulang. Kami membayar ongkos taxi yang lebih mahal 10.000 dari harga normal. Itu benar-benar kesalahan yang seharusnya tak dilakukan, tapi semua yang terjadi hari ini berakhir dengan kata "yasudahlah semoga berkah" subhanallah berkah idul adha :)
Hari ini lebih banyak berwisata kuliner. Alhamdulillah terimakasih Tuhan atas karunia makanan yang engkau berikan :)
Saturday, August 25, 2012
Takut
Tertunduk serasa semua hampa. Tiba-tiba semua menghilang. Mencoba mencari siapa yang dapat menjelaskan semuanya. Semua diluar bayangan. Ingin lari dari gelap yang mencekam, tapi tak tahu harus kemana. Takut. Rasa takut yang terus menyelimuti. Mencari tempat berlindung. Ibu, dimana kah kau? aku takut sendiri, aku takut di kegelapan ini. Aku belum sanggup kalau harus berjalan sendiri. Berilah sedikit cahayamu ibu, jika kau tak pernah lagi mendampingiku. Miss u {()}
Sunday, July 22, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)